MPMJATENG.COM – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) memperkuat kelompok tani di Sragen dengan pemberian 1.000 bibit pisang Cavendish. Upaya ini merupakan bagian dari program pemberdayaan pertanian yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Mengutip dari mpm.or.id Ketua JATAM Pusat, Hadi Sutrisno, menekankan pentingnya konsolidasi nasional JATAM untuk menyatukan langkah kelompok tani di seluruh Indonesia.
“Pedoman pembentukan JATAM yang disahkan pada Rakernas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi acuan kita. Konsolidasi ini penting untuk menjaga keselarasan langkah, mengingat JATAM telah menjadi program nasional,” ujar Hadi Sutrisno dalam Sosialisasi dan Sarasehan Jamaah Tani Muhammadiyah yang digelar di Gedung Trensains Sragen, Sabtu 7 September 2024
Wakil Sekretaris MPM PP Muhammadiyah, Qomaruddin, menambahkan bahwa MPM terus mendukung penguatan kelompok tani di Sragen. “Bantuan 1.000 bibit pisang Cavendish ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan yang terstruktur dan berkelanjutan. Kami berharap JATAM dapat terus berkembang dan mandiri,” jelas Qomaruddin.
Acara yang digelar di Gedung Trensains Sragen ini dihadiri oleh 120 peserta dari berbagai cabang Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen dan didukung oleh Astra melalui Program Desa Sejahtera Astra. Tema yang diusung, “Pengembangan Pisang Cavendish,” bertujuan untuk memaksimalkan potensi pertanian organik yang ramah lingkungan tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia.
Dalam presentasinya, Ketua MPM Wilayah Jawa Tengah, Fathur, menekankan pentingnya peran MPM sebagai unsur pembantu pimpinan Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat. “Tugas utama MPM adalah memberdayakan masyarakat, terutama petani yang masih hidup dalam keterbatasan. Melalui JATAM, kita mengaktualisasikan spirit Al-Qur’an untuk menciptakan manajemen pemberdayaan yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” tutur Fathur.
Trensains Sragen juga menjadi pusat pengembangan embrio pisang Cavendish. Jimmy Sudaryanto, Ketua MPM PD Muhammadiyah Sragen, menjelaskan bahwa Trensains siap berkontribusi dalam pengembangan ini.
“Trensains adalah tempat awal pengembangan embrio pisang Cavendish. Kami terus mengembangkan bibit dengan dukungan dari PP Muhammadiyah,” ungkap Jimmy.
Roni, Direktur Trensains, turut memaparkan perkembangan penanaman pisang Cavendish. “Awalnya kami menanam 450 pohon, lalu berkembang menjadi 1.600 pohon. Kami juga mulai memikirkan pasarnya, sehingga tercetus ide untuk melakukan proses ‘repening’,” katanya.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Azis, Ketua PD Muhammadiyah Sragen, yang berharap kegiatan ini memberikan semangat baru bagi para petani.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan menjadi awal yang baik untuk masa depan yang lebih cerah bagi kita semua,” kata dia