31.5 C
Jakarta
Tuesday, October 14, 2025
spot_img

OMON-OMON PAK BEI -2

Srikandi JATAM

Oleh: Wahyudi Nasution

KANG NARJO: Pak Bei, Jambore Nasional Jatam di Kebumen bulan depan pesertanya khusus kaum laki-laki, to?

PAK BEI: Siapa bilang?

KANG NARJO: Lah kan namanya Jatam, Jamaah Tani Muhammadiyah. Gak ada ‘Aisyiyah, berarti gak ada kaum perempuannya.

PAK BEI: Ya memang yang menyelenggarakan Jatam kok, Kang. Jatam itu salah satu lembaga bentukan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) yang secara struktural ada di Pusat, Wilayah, Daerah, hingga Cabang dan Ranting.

KANG NARJO: Iya saya tahu. Tapi kenapa seolah program itu hanya khusus Muhammadiyah? Apa kaum ‘Aisyiyah gak ada petaninya? Kok gak diajak sekalian? Yang namanya dunia pertanian itu seperti dunia lainnya, Pak Bei. Tanpa peran perempuan gak akan bisa jalan.

PAK BEI: Maksudmu gimana, Kang?

KANG NARJO: Tentu Pak Bei sering melihat, di mana-mana yang namanya tukang tandur mayoritas perempuan. Minimal, ibu-ibulah yang memasak dan mengirim makanan untuk para pekerja di sawah. Pedagang beras, sayuran, palawija, dan sebagainya di pasar-pasar juga lebih banyak perempuan. Penggilingan-penggilingan padi juga tak lepas dari peran perempuan, istri dari juragannya.

PAK BEI: Ya memang begitu, Kang.

KANG NARJO: Makanya seharusnya kaum perempuan ‘Aisyiyah juga diajak mengikuti Jambore Jatam. Ibu-Ibu tentu perlu menambah pengetahuan soal pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Mereka juga perlu memperluas jaringan pasar.

PAK BEI: Ya pastilah, Kang.

KANG NARJO: Tentu Pak Bei tentu, ibu-ibu biasanya lebih luwes untuk urusan jualan, juga prigel dalam membangun loby dan jaringan pasar.

PAK BEI: Iya aku paham, Kang.

KANG NARJO: Makanya, mestinya Jambore nanti juga melibatkan ibu-ibu.

PAK BEI: Kang, kukasih tahu ya, Insya Allah di Jamnas Jatam nanti akan banyak peserta ibu-ibu ‘Aisyiyah dari berbagai Daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa. Mereka akan hadir sebagai utusan Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) dari berbagai Wilayah dan Daerah seluruh Indonesia. Mereka hadir bukan hanya untuk mengikuti forum-forum yang disiapkan panitia, tetapi juga akan menggelar produk unggulannya di stand bazar, baik yang masih mentah hasil panen maupun olahan.

KANG NARJO: Wah menarik itu.

PAK BEI: Ya jelas. Kang Narjo harus tahu bahwa MEK ‘Aisyiyah dari Pusat hingga Ranting juga punya program terkait ketahanan pangan. Ibu-ibu ‘Aisyiyah sangat concern dengan pemberdayaan ekonomi rumah-tangga dan kecukupan gizi keluarga. Makanya mereka juga membangun jaringan Jamaah Tani ‘Aisyiyah. Jadi tidak mungkin MPM dan Jatam tidak melibatkan ‘Aisyiyah untuk agenda sepenting Jambore Jatam.

KANG NARJO: Nah gitu lho, Pak Bei. Muhammadiyah tidak akan bisa sebesar sekarang kalau tidak ada Srikandi-Srikandi hebat yang bernama ‘Aisyiyah. Iya, kan?

PAK BEI: Bener, Kang. Kita memang perlu memperbanyak peran Srikandi Jatam dalam jihad membangun kedaulatan pangan. Terima kasih ya, Kang.

KANG NARJO: Sami-sami, Pak Bei.

Klaten, 14 Agustus 2025

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

[td_block_social_counter facebook="tagdiv" twitter="tagdivofficial" youtube="tagdiv" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]
- Advertisement -spot_img

Latest Articles