MPMJATENG.com- Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah mulai mematangkan agenda penting jelang pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025.
Dalam pra-Rakerwil yang digelar melalui Zoom Meeting, Senin 17 November 2025. Sejumlah poin strategis dibahas, termasuk rencana kerja sama antara Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Bulog.
Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Fatchur Rochman, menyampaikan bahwa pada Rakerwil mendatang rencananya akan hadir jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Bulog Jawa Tengah, dan Bulog DIY. Kehadiran Bulog membuka peluang terjalinnya kemitraan strategis dengan JATAM, terutama dalam pengembangan sektor pangan dan penguatan jaringan perberasan.
“MoU ini sifatnya umum dan bisa dikembangkan untuk berbagai bentuk kerja sama, seperti pengelolaan warung, perberasan, dan sektor pemberdayaan lainnya. Penandatanganan kemungkinan besar dilakukan bersama PWM,” ujarnya.
Efisiensi Agenda dan Fokus Program 2026
Karena padatnya agenda yang akan diisi oleh tamu-tamu penting, Fatchur menyebut pelaksanaan Rakerwil akan dibuat lebih efisien. Melalui pra-Rakerwil ini, masing-masing Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) menyampaikan laporan kegiatan serta arah program untuk tahun 2026.
MPM Jawa Tengah menetapkan dua prioritas besar:
- Menghidupkan JATAM di setiap PDM, sehingga jamaah tani semakin solid dan produktif.
- Masifikasi program beras, tanpa mengesampingkan program pemberdayaan lainnya.
Selain itu, MPM juga mulai mendorong sosialisasi Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat (SEKAM). Program ini menargetkan munculnya kader pemberdaya muda di seluruh PCM se-Jawa Tengah, guna memperkuat dakwah komunitas terutama di kalangan petani.
Laporan Kegiatan dari PDM se-Eks Karesidenan Surakarta
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah PDM memberikan laporan perkembangan program pemberdayaan masyarakat di daerah masing-masing.
Karanganyar – diwakili Ibnu Kholid
- Pusdiklat kambing dan domba sudah berjalan
- Pengembangan Beras Organik Karangrejo
- Pengembangan komoditas Alpukat Gading
- Penguatan sentra Kampung Anggrek Kemuning
Klaten – diwakili M. Syam
- Pengembangan padi Rojolele 104 JATAM Klaten
- Pengembangan Pepaya Hawai
- Koperasi JATAM telah beroperasi
Sragen
- Fokus pada perberasan, sejalan dengan posisi Sragen sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Tengah. Apalagi JATAM Sragen sudah memiliki Rice Mill
- Koperasi JATAM setempat telah berjalan
Laporan juga disampaikan oleh PDM Boyolali, Wonogiri, dan Sukoharjo, yang pada inti pembahasannya turut menekankan penguatan sektor pangan dan pemberdayaan petani.
JATAM Jateng Siapkan MoU dengan Bulog
Ketua JATAM Jawa Tengah, Hery Sugihartono, menegaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan MoU dengan Bulog terkait skema penyerapan beras. Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem produksi dan distribusi beras yang dikelola petani Muhammadiyah di berbagai daerah.
“Fokus kami adalah pengembangan beras. Kerja sama dengan Bulog menjadi strategi penting untuk memastikan penyerapan hasil tani, khususnya beras, berjalan optimal. MoU tersebut akan difinalkan pada Rakerwil nanti,” jelasnya.



