30.3 C
Jakarta
Thursday, July 3, 2025
spot_img

MPM Jateng Mulai Garap Pemberdayaan Kawasan Pesisir

CILACAP, MPMJATENG.com – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng), mulai menggarap program pemberdayaan kawasan pesisir.

Langkah awal dimulai dengan survei ke Kampung Kepiting di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.

Ketua MPM PWM Jateng, Ir. Fatchur Rochman mengatakan, survei dilakukan untuk memetakan langkah pemberdayaan nelayan dan masyarakat pesisir yang menjadi salah satu program prioritas MPM Jateng.

Dia menjelaskan, MPM Jateng siap melakukan pendampingan di Kampung Kepiting. Karena Muhammadiyah punya banyak sumberdaya maupun tenaga ahli.

“Kami di MPM punya jaringan. Kami juga punya pemberdayaan yang paripurna. Sehingga sangat mungkin kami melakukan pendampingan di Kampung Kepiting ini,”kata Fathur saat berkunjung ke Kampung Kepiting, Jumat, 8 September 2023.

Baca Juga : JATAM Menuju Korporasi Tani

Selain MPM PWM Jateng, survei juga diikuti Ketua Bidang Pertanian Terpadu MPM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hadi Sutrisno, SIP, MSc dan salah satu anggotanya, Adib Nurhadi, M.Pd.

Dia menjelaskan, pendampingan akan dimulai dari hilrisasi. Karena MPM juga memiliki banyak ahli di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), terutama yang memiliki fakultas perikanan.

“Kita bisa hilirisasi, sehingga produk dari Kampung Kepiting ini nantinya bisa lebih awet, bisa tersalurkan ke beberapa tempat,” ujar Fatchur.

Selain itu, MPM Jateng juga memiliki link cukup banyak di bidang pemasaran. “Sehingga produk dari Kampung Kepiting ini bisa dipasarkan ke berbagai wilayah dengan jangkauan pasar lebih luas,” tandasnya.

Salah satu pengelola Kampung Kepiting, Lasno mengatakan, budidaya kepiting, terutama kepiting cangkang lunak sudah berjalan dengan baik. Dalam hal budidaya, pihaknya tak banyak mengalami kendala. Budidaya kepiting bahkan terus berkembang dari waktu ke waktu.

Baca Juga : Perberasan Jadi Fokus Pemberdayaan MPM Jateng

Selain 15 pembudidaya yang tergabung di Kampung Kepiting, di lokasi sekitarnya juga sudah sudah banyak tambak kepiting yang dikelola perorangan.

Sebagian besar membudidayakan kepiting cangkang lunak. Namun para pembudidaya terkendala pemasaran. Mereka hanya mengandalkan wisatawan yang datang ke Kampung Kepiting yang jumlahnya fluktuatif.

“Kalau budidaya tidak ada kendala. Tapi kami masih mengalami kendala pemasaran. Kami lebih banyak bergantung dari wisatawan yang berkunjung ke sini. Itupun jumlahnya tidak menentu,” ungkapnya.

Kendala lainnya adalah dalam hal pengemasan jika olahan kepiting lunak dibawa ke luar daerah. “Kepiting yang dibawa dari sini sering berubah jadi keras lagi. Kami belum bisa mengatasi kendala ini,” ujarnya.

Ketua Bidang Pertanian Terpadu MPM PP Muhammadiyah, Hadi Sutrisno mengatakan, program pendampingan yang dilakukan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (UP) IV di Kampung Kepiting cukup bagus.

“Saya dengar teman-teman di sini juga sudah mendapat pendampingan Pertamina melalui CSR-nya. Saya rasa kolaborasi-kolaborasi seperti ini bisa terus kita lanjutkan, terus kita tingkatkan agar menghasilkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang baik di tingkat masyarakat,” ujarnya.

Namun menurut Hadi, ada sejumlah persoalan yang perlu dicarikan solusi, terutama soal pemasaran dan pengolahan hasil. “Tadi saya dengar masih ada kendala yang dirasakan oleh teman-teman di sini. Salah satunya di pengolahan hasilnya dan pemasaran,” paparnya.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles