MPMJATENG.COM – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten menggelar workshop bertema Peningkatan Akses Disabilitas bagi Masjid dan Musala. Acara ini berlangsung di Aula SMA Muhammadiyah 1 Klaten pada Ahad, 16 Maret 2025, mulai pukul 13.00 hingga 17.30 WIB.
Workshop ini terselenggara berkat kerja sama antara MPM PDM Klaten, Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Penguatan Persyarikatan (LPMPP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), serta Lembaga Pengembangan Masjid dan Musala PDM Klaten.
Acara dihadiri sekitar 150 peserta yang merupakan perwakilan dari 26 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Klaten, serta tamu undangan dari Dinas Sosial Keluarga Berencana Klaten.

Ketua panitia, Farida Hayati, menyatakan bahwa workshop ini merupakan bentuk kolaborasi antara berbagai pihak guna meningkatkan kesadaran dan kesiapan masjid serta musala dalam menyediakan fasilitas yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Acara dibuka oleh Sekretaris MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Nabiul Umam. Turut hadir Ketua PDM Klaten Iskak Sulistiya, Wakil Ketua PDM KH Muhtar Anaori, serta Ketua MPM PDM Klaten Agung Zulianto, SE., M.Si.
Dalam sambutannya, Agung Zulianto mengapresiasi terselenggaranya workshop ini dan menegaskan pentingnya perhatian terhadap kaum disabilitas agar mereka dapat beribadah dengan nyaman tanpa hambatan di masjid maupun musala.
Tim LPMPP UMS juga menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini. Mereka menilai kegiatan ini sebagai bagian dari kontribusi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dalam memberikan manfaat yang lebih luas bagi warga Muhammadiyah, masyarakat, bangsa, dan negara.
Bidang Syiar Pemberdayaan MPM PDM Klaten, Ruminizulfikar mengatakan workshop ini dibagi menjadi dua sesi.
Sesi pertama dipandu oleh Sidik Nur Rohman dengan pembahasan tentang kerangka persiapan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dalam beribadah.
Sesi kedua menghadirkan narasumber dari Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah yang membahas Fiqih Disabilitas.
Kegiatan berlangsung dengan khidmat dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Workshop kemudian ditutup dengan acara buka bersama. (Ruminizulfikar)