MPMJATENG.COM – Kecamatan Pulosari di Kabupaten Pemalang semakin dikenal sebagai salah satu sentra kopi berkualitas di Jawa Tengah. Di wilayah ini, terdapat ratusan petani kopi robusta dan arabika, salah satunya Siti Ma’rifah, telah mengembangkan budidaya kopi secara modern, menjadikan produk kopi asal Pulosari populer dengan sebutan “Kopi Pulosari.”
Siti Ma’rifah, seorang warga Muhammadiyah bersama suaminya memanfaatkan lahan seluas 2 hektare untuk menanam 1.400 pohon kopi robusta.
Kopi yang dibudidayakan di kebunnya dipanen secara cermat saat buah kopi sudah merah dan matang sempurna. Dari kebun tersebut, Siti mampu memanen sekitar 4 hingga 5 ton biji kopi basah atau cherry setiap kali panen.
“Dari hasil panen ini, kami bisa menghasilkan sekitar 1,2 ton biji kopi kering atau green bean, yang bisa kami pasarkan sepanjang tahun,” jelas Siti Ma’rifah.
Kopi yang dihasilkan diproses lebih lanjut menjadi beberapa produk, seperti biji kopi berasan (green bean) dalam kemasan, kopi bubuk, serta biji kopi yang telah disangrai.
Salah satu keistimewaan produknya adalah kopi lanang, yakni biji kopi yang hanya memiliki satu biji dalam satu buah, yang dikenal memiliki cita rasa yang lebih istimewa.
“Saat pemrosesan, kami memilah kopi berbiji tunggal atau yang disebut kopi lanang. Kopi ini memiliki banyak penggemar karena rasa yang lebih enak dan khas,” tambahnya.
Budidaya kopi di Pulosari tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat, tetapi juga memperkuat citra Pemalang sebagai salah satu penghasil kopi berkualitas di Jawa Tengah.
Kopi robusta dari Pulosari ini semakin diminati oleh pasar lokal maupun nasional, menjadikannya komoditas yang patut dibanggakan.