26.3 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025
spot_img

Lahan Budidaya Kentang Makin Kritis, Revolusi Pertanian Dinilai Mendesak

BANJARNEGARA, MPMJATENG.com – Pemakaian pestisida secara berlebihan dalam budidaya kentang di kawasan Dataran Tinggi Dieng dan wilayah Kabupaten Brebes, dinilai sebagai pemicu makin kritisnya lahan dan menurunnya kesuburan tanah di wilayah tersebut.

Revolusi pertanian dengan mengganti model pertanian konvensional ke pengelolaan pertanian organik, dinilai sebagai solusi untuk mengantisipasi makin memburuknya kondisi lahan pertanian kentang.

Baca Juga : MPM PDM Tancap Gas, Pacu Inovasi Bidang Pertanian Terpadu

“Penggunaan pestisida yang berlebihan, menjadikan lahan semakin kritis dan tingkat kesuburan mulai menurun dari waktu ke waktu, “ kata Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafi’i Latuconsina.

Penegasan itu disampaikan Syafi’i dalam Workshop Bertani Hortikultura Ramah Lingkungan yang Halalan Thayyiban yang dilaksanakan di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Kamis (22/08/2024).

Baca Juga : Menanti Kebijakan Berkeadilan Bagi Petani Padi dan Penikmat Nasi

Workshop diikuti peserta dari Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Batur, PCM Sumberejo, PCM Wanayasa, MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Banjarnegara, MPM PDM dan JATAM Kabupaten Wonosobo, serta JATAM Kabupaten Temanggung.

Peserta workshop menerima penjelasan tentang kelebihan budidaya kentang organik saat kunjungan lapangan ke area budidaya kentang konvensional

Menurut Syafi’i, harus ada revolusi pengelolaan pertanian konvensional ke pengelolaan pertanian secara organik. Dia lalu menawarkan pengelolaan lahan budidaya kentang menggunakan formula bakteri lengkap.

Dia menjelaskan, penggunaan bakteri bisa mengembalikan kesuburan tanah. “Kerja bakteri selain dapat memakan jamur dan serangga, juga dapat menyuburkan tanaman dan tanah. Selain itu, biaya produksi dapat ditekan dan produksi bisa ditingkatkan,” jelasnya.

Selain menerima paparan materi bertani ramah lingkungan, para peserta juga melakukan kunjungan lapangan untuk mengamati sistem pengelolaan tanaman kentang secara konvensional.

Baca Juga : Panen Perdana Padi Protani, Prof. Mu’ti Dorong JATAM Terus Berinovasi

Sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut, akan dilakukan uji coba budidaya kentang secara organik di lahan milik PCM Sumberejo dengan luasan satu hektare. Lahan uji coba tersebut, sekaligus menjadi lahan pembelajaran bagi petani di wilayah Banjarnegara, Wonosobo, dan Temanggung.

Kontributor : Zainal Abidin

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,300SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles