MPMJATENG.COM – Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Batang telah menggelar kegiatan Rihlah Ilmiah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperluas wawasan dan memperkuat jaringan dalam sektor pertanian.
Rihlah Ilmiah ini berlangsung selama dua hari, yaitu Sabtu dan Ahad, 7-8 September 2024, dengan mengunjungi berbagai lokasi penting di Kabupaten Klaten, Bantul, dan Sleman, D.I Yogyakarta.
Ketua JATAM PDM Batang, Purwoto mengatakan kegiatan ini diikuti oleh sejumlah peserta selain dirinya juga termasuk, Ibnu Ihsan Muttaqin, dan Popi Ariseta.
Mereka mengunjungi beberapa lokasi yang fokus pada pengembangan pertanian organik, koperasi petani, dan swasembada pangan, seperti Koperasi JATAM Kabupaten Klaten, Yoso Farm Homestead, Bumi Langit Imogiri, Joglo Tani, dan Omah Belut Wukirsari.
Mendorong Pemberdayaan Petani dan Pembangunan Koperasi
Kunjungan pertama dilakukan di Koperasi JATAM Kabupaten Klaten, yang menjadi contoh pengelolaan koperasi petani.
Di sana, para peserta belajar tentang pentingnya pemberdayaan petani melalui edukasi teknologi pertanian dan pendampingan dari hulu hingga hilir.
Koperasi ini juga berperan dalam memutus rantai tengkulak dengan langsung menyalurkan hasil tani ke berbagai amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah dan rumah sakit.
Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, turut memberikan masukan penting, menegaskan bahwa JATAM merupakan prioritas program Muhammadiyah yang bergerak di bidang pemberdayaan dan penguatan ekonomi akar rumput. Koperasi JATAM diharapkan menjadi solusi bagi para petani dalam mengembangkan usaha mereka secara mandiri dan berkelanjutan.
Swasembada Pangan di Tingkat Rumah Tangga
Selanjutnya, para peserta mengunjungi Yoso Farm Homestead di Klaten, sebuah model swasembada pangan yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk bertani dan beternak.
Konsep ini sangat relevan dengan visi JATAM untuk mempromosikan swasembada pangan di kalangan masyarakat. Di Yoso Farm, petani belajar cara memanfaatkan limbah sayuran sebagai pakan maggot, yang kemudian digunakan untuk memberi makan ayam dan ikan lele.
Edukasi Lingkungan di Bumi Langit Imogiri
Pada hari kedua, Ahad, para peserta mengunjungi Bumi Langit di Imogiri, Bantul, yang dikenal dengan pendekatan ramah lingkungan dan zero plastic.
Bumi Langit tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai pusat edukasi pertanian dan pelestarian alam. Di sini, para peserta mendapatkan inspirasi tentang bagaimana lahan tandus dapat diubah menjadi area hijau produktif dengan menggunakan metode pertanian organik.
Joglo Tani dan Penguatan Ekonomi Petani
Kunjungan diakhiri dengan belajar manajemen kelompok tani di Joglo Tani, Yogyakarta, bersama Prof. T O Suprapto. Diskusi berfokus pada dua pilar penting dalam implementasi JATAM: pemberdayaan di tingkat hulu dan penguatan ekonomi di tingkat hilir. Program ini menekankan pentingnya lembaga koperasi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui usaha bersama di bidang pembibitan, produksi, pasca-panen, dan pemasaran.
Purwoto menegaskan sebagai tindak lanjut dari Rihlah Ilmiah ini, JATAM Kabupaten Batang akan fokus pada peningkatan produksi produk unggulan mereka, seperti Jamu Sehat Tanaman (JST), kompos super, dan beras organik.
JATAM Batang berkomitmen untuk terus mendorong Mandiri Pangan Muhammadiyah dengan menjadi penyedia kebutuhan pangan yang berkualitas, serta membangun jejaring usaha yang solid di bawah naungan MPM.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi JATAM sebagai bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah dalam mendukung kemandirian ekonomi umat melalui sektor pertanian dan koperasi.