29.6 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025
spot_img

Bertani Sebagai Sarana Pendidikan Karakter di Panti Asuhan Muhammadiyah

SEMARANG, MPMJATENG.com – Lahan kosong yang terdapat di Panti Asuhan Muhammadiyah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian sebagai sarana pendidikan karakter bagi anak asuh. Kegiatan ini bisa bersinergi antara Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) dengan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM Jawa Tengah.

Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Dr. Mariman Darto saat Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, pada Sabtu, 14 Oktober 2023 mengatakan bahwa perlu ada kerjasama antara MPM dan MPKS terkait dengan pemberdayaan Panti Asuhan Muhammadiyah dan anak asuh.

Pendampingan tersebut sekaligus dengan pendampingan monitoring dan evaluasinya. Sehingga MPM bisa mendampingi pemberdayaan di panti asuhan dari hulu sampai hilir.

Kegiatan Rakerwil MPKS Jawa Tengah ini berlangsung dari Jumat, 13 Oktober 2023 hingga Ahad, 15 Oktober 2023.

Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Ir. Fatchur Rochman, saat menjadi pembicara dalam kegiatan rakerwil MPKS ini menekankan bahwa pemberdayaan di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan menjadi fokus kegiatan utama MPM Jawa Tengah.

Di MPM, terdapat sejumlah dewan pakar seperti Prof. Toto Agung yang ahli dalam pemuliaan tanaman, Dr. Susanto yang berkecimpung di bidang peternakan, dan Dr. Hartoyo yang memiliki keahlian di bidang perikanan.

“Kami memperkenalkan MPM Jawa Tengah dan personelnya agar MPKS dapat memahami dan memanfaatkan potensi yang ada di MPM ini,” kata dia.

Pada kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat, MPM juga menjalin kerja sama dengan LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah di Jawa Tengah.

Dalam konteks lahan kosong di Panti Asuhan Muhammadiyah, Fatchur Rochman menekankan bahwa lahan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan bagi para siswa.

bertani di panti asuhan muhammadiyah (1)
Peserta Rakerwil MPKS PWM Jawa Tengah

Lahan ini bisa menjadi menjadi untuk pendidikan karakter anak asuhdan juga dapat menghasilkan produk pertanian yang bermanfaat bagi kebutuhan panti.

Anak-anak panti asuhan dapat belajar bercocok tanam, merawat tanaman, dan melakukan panen.

Fatchur Rochman juga menekankan penggunaan obat tanaman yang aman dan bukan racun dalam kegiatan bertani ini.

“Pertanian di MPM itu tidak memakai obat pembasmi hama yang bersifat racun. Produk yang dihasilkan pun tidak ada residu pestisida. Sehingga penyemprotan hama tetap aman dan produknya sehat,” kata dia.

Dalam sesi tanya jawab, muncul berbagai pertanyaan.Salah satunya adalah terkait pemanfaatan lahan kosong yang luasannya terbatas di panti asuhan Muhammadiyah.

Mengenai hal ini, Ketua Bidang Pertanian Terpadu MPM PWM Jawa Tengah sekaligus Ketua Jatam, Ir. Hery Sugiartono, menyampaikan bahwa pemanfaatan lahan kosong ini tidak hanya dilihat dari aspek ekonomi semata, tetapi juga dari nilai-nilai pendidikan karakter.

Anak-anak panti asuhan belajar untuk rajin menanam dan telaten dan disiplin merawat tanaman melalui kegiatan bertani ini, sehingga luas lahan tidak menjadi hambatan dalam memupuk nilai-nilai positif pada mereka.

“Jadi lahan yang luasnya 900 meter persegi ataupun satu hektare nilai-nilai yang dibangun tetap sama,” kata dia.

Bendahara MPM PWM Jawa Tengah, Chabibul Barnabas menambahkan MPM dan MPKS dalam waktu dekat akan membuat pilot project pemanfaatan lahan kosong menjadi produktif di sejumlah Panti Asuhan di Jawa Tengah.

Selain itu bagi panti asuhan yang menginginkan untuk mendatangkan pelatihan dari dewan pakar, MPM Jawa Tengah akan memfasilitasi secara gratis.

Kegiatan Rakerwil MPKS ini diikuti oleh 211 peserta terdiri dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang membidangi kesejahteraan sosial, MPKS ketua dan sekretaris kabupaten/kota se-Jawa Tengah serta Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah se Jawa Tengah.

Tema yang diusung dalam rakerwil tahun ini adalah Peningkatan Tata Kelola Amal Usaha Sosial Muhammadiyah Menuju Pelayanan Prima Berkemajuan.

Yang hadir memberikan ceramah dalam Rakerwil MPKS tahun ini antara lain Sekretaris Umum Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Pimpinan Wilayah Muhammadiyah H Dodok Sartono, MM, Ketua MPKS PWM Jawa Tengah, H Muhammad Syamsuddin, SSos MM, Kapolda Jawa Tengah serta dari Kementerian Perdagangan.

Ketua MPKS PWM Jawa Tengah, H Muhammad Syamsuddin mengatakan fokus dalam Rakerwil MPKS ini adalah membahas tata kelola, kurikulum dan kemandirian panti asuhan.

“Semoga dengan Rakerwil ini menjadi pemantik untuk bisa memberikan pelayanan yang prima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas,” kata dia

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,300SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles