29.6 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025
spot_img

Kesejahteraan Nelayan Jadi Prioritas Muhammadiyah

YOGYAKARTA, MPMJATENG.com – Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M Nurul Yamin mengungkapkan, nelayan sebagai salah satu komunitas khusus termasuk dalam program prioritas Muhammadiyah, khususnya MPM.

Hal tersebut disampaikan pada agenda Forum Nelayan yang mengangkat tema “Kapling Laut: Nasib Nelayan diombang-ambing Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur” yang diselenggarakan, Sabtu (14/10) di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga : MPM Jateng Mulai Kaji Langkah Pemberdayaan Nelayan

Menurut Yamin, poin penting Keputusan Muktamar 48 di Surakarta Tahun 2022 mengusung tema Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta.

Melalui tema ini, Muhammadiyah mengusung salah satu program prioritas, yakni memajukan dan mencerahkan komunitas-komunitas khusus di akar rumput.

Sejumlah pakar bebicara pada Forum Nelayan yang mengangkat tema "Kapling Laut: Nasib Nelayan diombang-ambing Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur"
Sejumlah pakar berbicara pada Forum Nelayan yang mengangkat tema “Kapling Laut: Nasib Nelayan diombang-ambing Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur”

“Majelis Pemberdayaan Masyarakat menerjemahkan salah satu akar rumput yang harus bersama-sama kita majukan adalah akar rumput nelayan Indonesia,” ujar Yamin. Dia juga menyoroti pentingnya integrasi, terutama dalam hal kebijakan.

Baca Juga : MPM Jateng Mulai Garap Pemberdayaan Kawasan Pesisir

Menurutnya, kehadiran negara dan pasar juga menjadi penentu utama dalam mewujudkan kesejahteraan nelayan.

“Kehadiran negara melalui kebijakan-kebijakan politiknya akan sangat mempengaruhi maju dan kesejahteraan nelayan. Begitupun juga kekuatan pasar akan sangat mempengaruhi,” tambah Yamin.

Ketua PP Muhammadiyah, H. Anwar Abbas, juga mengamini terkait pentingnya peran konstitusi melalui kebijakan. Menurutnya, negara harus hadir untuk kepentingan semua pihak terkhusus nelayan di akar rumput.

Baca Juga : Konservasi Sumberdaya Kelautan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat: Menuju Laut Indonesia yang Lestari dan Berkelanjutan

“Sekarang, ada undang-undang yang dibuat terkait dengan penangkapan terukur. Secara konten dan isi bagus. Tetapi dalam implementasinya jangan sampai ini menjadi tidak bagus karena mentalitas penegak hukum dan pemerintah,” kata Anwar.

Dia menambahkan, aturan ini harus dikawal bersama agar dapat bermaslahat bagi umat, tidak justru membuat kehidupan nelayan semakin susah.

Baca Juga : Muhammadiyah dan Kerja Pemberdayaan

Diskusi ini juga dihadiri secara daring oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti. Susi juga turut menjadi pembicara kunci dalam diskusi ini

Diskusi yang juga mengundang kelompok nelayan dari berbagai daerah baik secara offline maupun online ini juga menghadirkan narasumber pakar, yakni Ketua Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Masyarakat Pesisir MPM PP Prof. Suadi, serta pakar Hukum Kelautan UGM Prof. Marsudi. (MPM PP Muhammadiyah)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,300SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles