Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Dr. Gatot Sugiharto, SH, MH mengatakan, mahasiswa akan mengalami kerugian besar jika hanya mengandalkan kuliah tanpa ikut berperan aktif dalam mengisi kegiatan. Salah satunya dengan kegiatan sosial kamasyarakatan.
“Kalau adik-adik hanya kuliah di perguruan tinggi hanya murni untuk mendapatkan ilmu di bangku kuliah, maka adik-adik tidak akan banyak mendapatkan pengalaman. Tetapi kalau adik-adik bisa mengembangkan diri melalui program yang diselenggarakan di luar kampus, salah satunya adalah Dahlan Muda Mengabdi ini, insya Allah pengalaman saudara akan semakin banyak. Kompetensi saudara juga akan kuat,” kata Gatot Sugiharto.
Pada sesi diskusi, Wakil Bendahara MPM PP Muhammadiyah, Reza Azumarridha Azra, juga berbagi pengalaman kepada para mahasiswa. Dalam paparannya, Reza menyampaikan awal mula kisahnya terjun dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat.
Menurut Reza, hal itu tidak lepas dari salah satu sosok inspirator yang pada waktu itu langsung mengenalkannya dengan aktivitas pemberdayaan, seperti mengumpulkan tukang becak di Jl. Malioboro untuk diberikan pendampingan. Sosok tersebut tidak lain adalah Almarhum Said Tuhuleley yang merupakan pendiri MPM PP Muhammadiyah.
“Dulu beliau (almarhum Said Tuhuleley, red) yang mengenalkan saya. Waktu kuliah di Jogja itu, saya dikenalkan dengan tukang becak di Malioboro. Kita kumpulkan, kita dampingi. Terus pemulung hingga petani di Gunung Kidul,” kenang Reza yang juga Founder Rumah Mocaf Petani Millenial. Karena itu Reza juga turut mengajak para mahasiswa untuk ikut berperan aktif dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat. (mpm pp muhammadiyah)