MPMJATENG.COM — Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah menggelar observasi dan asesmen terhadap lahan terdampak rob di Kota Pekalongan pada Minggu, 14 September 2024.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr. M. Nurul Yamin, dengan melibatkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat dari PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jawa Tengah serta PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Pekalongan.
Dalam observasi tersebut, ditemukan bahwa beberapa lahan yang empat tahun lalu masih berupa hutan bakau, kini telah berubah menjadi lautan akibat dampak rob yang meluas di wilayah tersebut. Situasi ini menimbulkan keprihatinan, mengingat hutan bakau yang sebelumnya berfungsi sebagai penahan abrasi kini sudah hilang.
Selain itu ada sejumlah sungai yang bermuara di Pantai Utara Jawa di kota itu yang penuh dengan eceng gondok. Sehingga saat rob banyak wilayah yang tergenang.
Titis Amin Mabrur, salah satu anggota MPM PWM Jawa Tengah, menjelaskan bahwa setelah observasi, tim melanjutkan dengan diskusi untuk membahas langkah-langkah pemanfaatan lahan yang terdampak. Dalam diskusi yang berlangsung pada malam hari itu, disepakati beberapa ide pengelolaan lahan kosong yang sebelumnya merupakan sawah dan kini terdampak rob lebih menyerupai tambak.
“Ada beberapa opsi yang dipertimbangkan, di antaranya menjadikan lahan tersebut sebagai kawasan wisata pemancingan atau memanfaatkannya untuk budidaya ikan,” ujar Titis.
Ia juga menambahkan bahwa area yang banyak ditumbuhi enceng gondok memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kolam ikan dengan sistem tambak apung.
Titis berharap keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk MPM Wilayah untuk bisa hadir di Pekalongan untuk memberikan masukan tambahan bagi program MPM PP.
Keterlibatan MPM di wilayah ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam pemanfaatan lahan terdampak rob secara efektif.
