Oleh : Rumini Zulfikar (Gus Zul)*
“Setiap perkara dalam kehidupan ada dua hal yang akan kita temuai yaitu pertanyaan dan sebuah jawaban.dalam konteks yang luas.”
Jika kita bicara “menyampaikan “maknanya luas bisa juga menyampaikan barang, menyampaikan pesan, menyampaikan saran kritik, menyampaikan unek -unek atau keinginan.atau dalam dunia dawah menyampaikan itu bisa di sebut tabligh.
Hanya cara menyampaikan dan menjawab itu bermacam cara, kondisi, tempat, moment.
Suatu Hari Pak Sastra mengirim pesan terkait yang telah di sampaikan pak sastra pada Karto. Dan pak karto membalas pesan WA ya nanti kita Wedangan mas. Pesan itu pun langsung balas Sama Pak Sastra ya pak siap.
Itulah sebuah pitret kehidupan dalam kehidupan sehari hari maka dalam hal ini lah kita dalam menyikapinya. Harus hati hati dalam menyampaikan sebuah jawaban dalam hal ini terkait masalah isi hati akan Percintaan Anak Muda.
Agar semua bisa menerima dengan baik dan legowo serta tidak menggantungkansebuah harapan.
Maka kita harus memahami konteks masalah yang di bahas entah itu dalam hal keagamaan , ekonomi,budaya,politik dan bahkan urusan yang menyakut pribadi atau pribadi .
selain itu setelah menguasi pokok masalah tersbut lantas kita kemas kita racik, kemas dengan baik.
karna kalau kita tidak hati hati dan kita tidak memperhatikannya akan menjadi tidak baik.
hal ini sudah di tegaskan dalam surat Al fusilat Ayat 33 .
وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ٣٣wa man aḫsanu qaulam mim man da‘â ilallâhi wa ‘amila shâliḫaw wa qâla innanî
minal-muslimîn
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)
Jika menghayati betul dari Ayat tersebut maka yang sangat di perlukan adalah sebuah Alasan alasan yang logis dan itu berdasarkan nilai agama .tidak dengan dengan nafsu semata.
Selain itu bagaimana kita mengemas dengan rileks tidak dengan emosi .dan tidak kalah pentinnya adalah tempat mendukung .yaitu tempat tersebut tidak banyak orang yang mengetahui.
Jika itu semuanya sudah di lakukan maka itu semuanya kita serahkan dan berserah pada Allah. Apapun itu hasilnya apapun entah pahit atau manis/di terima atau di tolak. Itulah dinamika kehidupan dan itu semuanya sejatinya adalah untuk menguji dan mengukut tingkat keimanan kita. Seperti apa yang di ungkapan oleh Allah dalam surat Al Ankabut Ayat 2.Jangan mengira engkau menyatakan beriman jika belum di uji keimanan .dalam hal apa saja dalam hidup ini.
Sebenarnya Kata kunci dalam segala hal itu semuanya adalah Kejujuran.
(*) Penashat PRM Troketon, Anggota Bidang Syiar Pemberdayaan MPM PDM Klaten, Anggota Majelis MPI &HAM PCM Pedan.