Juga pembentukan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) di seluruh PDM yang ada di Jawa Tengah. “Tahun ini sudah terbentuk 8 Jatam. Bahkan beberapa di antaranya programnya sudah berjalan seperti di Banyumas, Sragen, serta Klaten,”ungkapnya.
Selain itu, MPM PWM Jawa Tengah juga sedang merintis Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Pertanian Terpadu “Jatam Edupark” kolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
“Tahun ini kita target sudah ada MoU (Memorandum of Understanding-red) dengan UMP. Karena secara lisan Pak Rektor dan bu Dekan Fakultas Pertanian dan Perikanan sudah setuju,”jelasnya. Kerjasama dengan sejumlah pihak eksternal, juga sudah mulai dilakukukan. Bahkan sudah ada yang terealisasi.
Contohnya dengan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap. “Yang sudah dilaksanakan adalah budidaya mikroalga. Dan sebentar lagi penanaman sweet sorghum atau sorghum manis,”ungkap Fatchur.
MPM PDM juga akan dijembatani untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi Muhammadiyah maupun Aisyiyah di wilayah masing-masing. Nantinya perguruan-perguruan tinggi tersebut akan menjadi koordinator wilayah MPM PDM di daerah terdekat.
Karena masing-masing perguruan tinggi tersebut memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). “LPPM kan punya banyak program pemberdayaan masyarakat. Itu bisa disinkronkan dengan program MPM PDM sesuai potensi daerah masing-masing. Karena potensi tiap daerah tentunya tidak sama,”kata Fatchur.
Kerjasama itu juga dalam rangka mendukung program MPM PWM Jawa Tengah untuk membentuk Jatam Milenial, yang anggotanya adalah para mahasiswa di perguruan tinggi Muhammadiyah maupun Aisyiyah. (*)
