29.6 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025
spot_img

MPM PWM Jateng Gelar Silaturahmi, Guna Menguatkan Jalinan Sekaligus Bahas Pemberdayaan Kekinian

MPMJATENG.COM – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah mengadakan Silaturahmi Idul Fitri 1445 H.

Kegiatan silaturahmi dilaksanakan secara daring, Sabtu 13 April 2024. Hadir pada kegiatan ini pengurus MPM PWM Jateng, MPM PDM se-Jateng dan perwakilan LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiya dan Aisyiyah di Jawa Tengah.

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah M Abduh Hisyam, S.Ag, MH dalam ceramah silaturahmi mengatakan salah satu inti dari Muhammadiyah adalah pemberdayaan.

Selama ini pun Muhammadiyah melakukan pemberdayaan pada berbagai bidang. Misalnya pemberdayaan di bidang pendidikan dilakukan oleh Majelis Dikdasmen, Pemberdayaan di bidang kesehatan oleh MPKU pemberdayaan di bidang ekonomi oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan dan sebagainya.

Beberapa tahun terakhir Muhammadiyah berfokus melakukan pemberdayaan kepada para petani dan nelayan yang mayoritas tinggal di pedesaan serta para buruh dan masyarakat miskin kota.

“Sebenarnya pemberdayaan kepada petani dan nelayan sudah dilakukan cukup lama melalui Lembaga Buruh Tani dan Nelayan. Hadirnya MPM maka pemberdayaan kepada para petani dan nelayan harus lebih fokus lagi,” kata dia.

Menurutnya agar program pemberdayaan bisa maksimal maka selain perencanaan yang matang serta pelaksanaan program yang terarah juga butuh bersinergi dengan banyak pihak. Langkah awal membangun sinergi ini adalah melalui silaturahmi.

“Acara silaturahmi seperti malam ini penting bagi MPM karena akan mempererat hubungan antara pimpinan wilayah dengan pimpinan daerah. Serta bisa sebagai sarana untuk membicarakan model pemberdayaan yang kekinian,” kata dia.

Selain itu silaturahmi ini juga perlu ditingkatkan dengan antar majelis di Muhammadiyah serta dengan berbagai pemangku kebijakan agar kegiatan pemberdayaan ke masyarakat bisa lebih masif.

“Seperti kemarin misalnya, program pengadaan beras zakat fitrah untuk sekolah Muhammadiyah. Perlu bersilaturahmi dengan Majelis Dikdasmen karena mereka yang membina sekolah-sekolah,” ujarnya.

Perlu pula bersilaturahmi dengan Majelis Tabligh untuk mengenalkan model pertanian yang ramah lingkungan kepada para jamaah pengajian. Silaturahijuga perlu dilakukan dengan majelis Hukum dan HAM semisal untuk membahas undang-undang kelautan yang berpihak kepada nelayan atau untuk mendampingi petani, nelayan maupun buruh yang butuh advokasi.Silaturahmi juga bisa dengan Majelis Tarjih semisal untuk berbicara soal fikih perubahan iklim. Dan silaturahmi perlu pula dengan Lazismu untuk edukasi zakat kepada para petani Muhammadiyah.

“Silaturahmi juga perlu dilakuakn dengan berbagai pemangku kebijakan di pemerintah maupun masyarakat agar proses pemberdayaan kepada masyarakat bisa lebih masif,” ujar Abduh Hisyam.

Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Ir Fatchur Rochman mengatakan pemberdayaan yang dilakukan oleh MPM sifatnya harus paripurna. Dari hulu ke hilir harus digarap dengan baik. Tidak hanya memproduksi namun harus bisa membantu memasarkan.

“Inilah yang saat ini mejadi pemikiran setidaknya MPM butuh membuat AUM yang fokus utamanya adalah pemberdayaan tanpa mengabaikan profit,” ujarnya.

Pada periode kali ini MPM PWM punya satu program unggulan di perberasan. Yaitu memproduksi beras yang berkualitas, sehat dan enak. Proses budidayanya ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu pestisida.

Namun demikian program unggullan tersebut tidak meninggalkan potensi-potensi lokal. Karena tidak semua MPM PDM punya potensi beras. “Misal Wonosobo punya produk gula aren. Itu juga bagus kita dorong agar pemberdayaanya kepada petani aren paripurna,” kata dia.

Pada kesempatan silaturahmi ini juga ada pemaparan program dari Sekretaris MPM PWM Jateng, Naibul Umam Eko Sakti terkait program MPM PWM Jawa Tengah yang sudah berjalan. Salah satunya penanaman sorgum di lahan marjinal yang bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan PT Pertamina Internasional RU IV Cilacap.

Selain itu juga ada pemaparan hasil program pengadaan beras zakat fitrah kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah yang bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah. Pemaparan hasil program ini oleh Ketua Jamaah tani Muhammadiyah (JATAM) Jawa Tengah, Ir Hery Sugiartono.

Sekadar informasi beras yang dipakai untuk program zakat fitrah tersebut produksi dari para petani Muhammadiyah yang tergabung dalam JATAM.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,300SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles