MPMJATENG.COM – Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Karanganyar menggelar pelatihan manajemen pakan ternak kambing dan domba sekaligus temu anggota JATAM pada Minggu (15/12). Acara ini dihadiri 135 peserta yang terdiri dari anggota JATAM dari 17 PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) se-Karanganyar.
Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Tri, pemilik Sate Pak Bhabin, dan Hamzah, praktisi pakan ternak. Turut hadir pula Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Ir. Fatchur Rochman, serta Ketua MPMLH PDM Karanganyar, Ibnu Kholid.
BACA: JATAM Banyumas Gelar Pelatihan Budidaya Pisang Cavendish
Sekretaris JATAM Karanganyar, Burhan Efendi, S.T., M.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi bagi para anggota JATAM se-Karanganyar.
“Mayoritas anggota JATAM Karanganyar adalah petani sekaligus peternak kambing dan domba. Temu JATAM ini diharapkan dapat memperkuat arah pengembangan produk unggulan, khususnya di bidang peternakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Burhan menjelaskan bahwa saat ini kambing dan domba hasil ternak anggota JATAM Karanganyar banyak disuplai ke wilayah Kemayoran, Jakarta. Ke depan, pihaknya berharap dapat mengembangkan produk olahan, seperti tengkleng kambing siap saji atau usaha warung sate yang melibatkan ibu-ibu Aisyiyah.
Pakan, Faktor Kunci dalam Peternakan
Pada sesi pelatihan, Hamzah menekankan pentingnya manajemen pakan dalam budidaya ternak. Ia menjelaskan bahwa pakan menyumbang sekitar 70% dari total biaya peternakan.
“Pengelolaan pakan yang baik dan efisien adalah kunci utama keberhasilan peternakan kambing dan domba,” katanya.
Hamzah juga menyoroti pentingnya mengelola usaha peternakan secara terintegrasi, dari hulu hingga hilir.
“Jika peternak hanya fokus pada proses budidaya (hulu), maka sulit untuk meningkatkan kesejahteraan. Perlu ada pengelolaan produk hingga ke pasar,” tambahnya.
Fokus pada Penguatan Pasar
Senada dengan itu, Ketua MPM PWM Jateng, Fatchur Rochman, mendorong JATAM Karanganyar untuk terus mengembangkan sektor peternakan kambing dan domba. Menurutnya, secara manajemen, JATAM Karanganyar sudah siap di bidang budidaya, namun perlu memperkuat pasar untuk menyerap hasil ternak.
“Langkah selanjutnya adalah menciptakan pasar yang stabil dan inovasi pada produk olahan, agar hasil ternak dapat memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi peternak,” ungkap Fatchur.