TEGAL, MPMJATENGcom – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng), terus mendorong produksi beras sehat yang menjadi salah satu program unggulannya.
Lewat Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM), MPM PWM Jateng siap mengembangkan budidaya padi varietas khusus melalui ujicoba di lahan seluas lima hektare di wilayah Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas November mendatang.
Ketua MPM PWM Jateng, Ir. Fatchur Rochman mengungkapkan, budidaya padi varietas khusus itu akan dikelola dalam satu manajemen di satu lokasi. Selain produksi beras sehat, target lainnya adalah tercapainya efisiensi budidaya dan peningkatan produksi, karena pengelolaan dilaksanakan secara profesional.
Baca Juga : Perberasan Jadi Fokus Pemberdayaan MPM Jateng
Sedangkan varietas yang akan ditanam adalah hasil pemuliaan dewan Pakar MPM Jateng yang juga pemulia padi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, MP, Phd.
“Beliau berhasil menciptakan calon varietas baru, rasanya super pulen. Varietas baru ini akan diwakafkan oleh Prof Totok ke MPM,” kata Fatchur Rochman saat temu konsolidasi bersama MPM Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Pekalongan Raya di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Sabtu (27/07/2024).
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan MPM se Pekalongan Raya yang terdiri MPM PDM Kota Tegal, MPM Kabupaten Tegal, MPM PDM Kabupaten Brebes, MPM PDM Batang, serta MPM PDM Kabupaten dan Kota Pekalongan.
Baca Juga : MPM PDM Tancap Gas, Pacu Inovasi Bidang Pertanian Terpadu
Menurut Fatchur, upaya itu merupakan salah satu bentuk komitmen MPM PWM Jateng untuk mendorong produksi beras yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga beras yang enak, sekaligus menyehatkan.
“Yang akan kita lakukan adalah budidaya tidak pakai racun (pestisida/pupuk kimia), sehingga beras yang dihasilkan benar-benar memenuhi unsur 3W, yakni Wareg (mengenyangkan), Wuenak (enak) dan Waras (menyehatkan),”tandasnya.
Dia menegaskan, komitmen itu juga dalam rangka merealisasikan program perberasan yang menjadi program MPM PWM Jateng. Apalagi Ketua PWM Jateng, Dr. KH. Tafsir, MAg juga sudah mewanti-wanti agar MPM PWM Jateng memprioritaskan program perberasan.
Baca Juga : MPM Diminta Perluas Dakwah Sektor Marjinal
“Kami di Jateng diberi amanah Pak Tafsir, MPM dianggap sukses kalau berasnya masif,” paparnya. Karena itulah, selain melakukan konsolidasi, di hari yang sama MPM PWM Jateng juga melakukan sosialisasi Program Petani Bangkit di arena Musyawarah Daerah (Musda) Majelis Pembinaan Kesejahteraan Umum (MPKU) PWM Jateng yang dilaksanakan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal. Sosialisasi disampaikan oleh Ketua JATAM Jawa Tengah, Ir Hery Sugiartono.
Fatchur menambahkan, MPM PWM Jateng juga terus mengintensifkan program pendampingan program perberasan. Pendampingan dilakasanakan dari hilir sejak proses budidaya hingga pemasaran.
“Kami melakukan pendampingan dari hulu hinga hilir dan mendorong JATAM PDM yang ada di Jateng membentuk koperasi. Untuk kegiatan berbau bisnis ditangani koperasi. Yang sudah punya koperasi adalah JATAM Sragen dan Klaten,” jelasnya.
Baca Juga : JATAM Klaten dan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Basin Tanam Pepaya Hawai
Koperasi JATAM Sragen, menurut Fatchur sudah menjadi pemasok beras sehat untuk sejumlah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Aisyiyah Yogyakarta serta Madrasah Mualimin Yogyakarta.
“Jadi beras untuk UMS, Aisyiyah maupun Mualimin itu disuplai dari Sragen,” ungkapnya. Untuk pemasaran hasil panen, koperasi JATAM bekerjasama dengan PT Lestari Usaha Komoditas Unggul (LUKU) yang merupakan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM).
Di luar itu, MPM PWM Jateng juga terus mencari terobosan baru pemasaran hasil panen petani JATAM melalui kerjasama dengan pihak eksternal. “Di luar yang sudah didampingi PT LUKU, kami juga terus berupaya mencari celah pemasaran baru di eksternal Muhammadiyah seperti Pertamina,”imbuhnya. (*)
