29.6 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025
spot_img

Usaha Ternak Domba Belum Tergarap Maksimal, JATAM Diminta Manfaatkan Peluang

TEGAL, MPMJATENG.com – Temu Konsolidasi Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah (MPM) Pekalongan Raya yang dilaksanakan MPM Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng) di Kabupaten Tegal, Sabtu (27/07/2024), mengungkap sejumlah peluang usaha yang saat ini belum tergarap secara maksimal.

Salah satu peluang usaha yang sangat prospektif adalah budidaya domba untuk memenuhi pasokan daging sate bagi rumah makan-rumah makan yang ada di wilayah Kabupaten Tegal. Pengurus MPM PDM Tegal, Ikin mengatakan, dalam sehari satu rumah di Tegal membutuhkan pasokan 30 – 40 ekor domba untuk diolah menjadi sate.

Baca Juga : Kembangkan Padi Varietas Khusus, MPM PWM Jateng Siap Produksi Beras Wareg, Wuenak, Waras

“Per hari satu rumah makan membutuhkan 30 – 40 ekor. Peternak sudah diinventarisir. Tapi kebanyakan budidaya kambing, jadi pasokannya memang masih kurang. Kami butuh pasokan dari daerah penyangga Tegal,”kata Ikin dalam pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Tegal.

Menurut dia, pedagang sate di Tegal membutuhkan pasokan daging domba umur di bawah lima bulan. Jika dilihat rata-rata kebutuhan tiap rumah makan atau warung sate, jumlahnya sangat besar. Di sisi lain, pembudidaya maupun populasi domba di wilayah Tegal jumlahnya belum sebanding dengan kebutuhan.

Baca Juga : MPM Jogonalan Gelar Pelatihan Peternakan Domba dan Kambing

Padahal kontinuitas pasokan daging domba harus selalu dijaga. “Kalau teman-teman di daerah penyangga Tegal bisa memasok, tentu akan memudahkan pedagang sate. Dan ini sekaligus menjadi peluang usaha bagi teman-teman di wilayah penyangga, karena kebutuhannya memang banyak”imbuhnya.

Pengurus MPM Tegal lainnya, Iwan mengungkap, Muhammadiyah Kabupaten Tegal juga memiliki lahan di beberapa lokasi yang hingga kini belum dimanfaatkan secara maksimal karena terkait dengan kondisi kesuburan tanahnya.

Salah satunya berada di wilayah Balapulang. Luasnya mencapai empat hektare. Dia berharap dukungan MPM PWM Jateng agar lahan tersebut bisa dimanfatkan, misalnya untuk penanaman rumput untuk mendukung kegiatan budidaya ternak kambing maupun domba.

Baca Juga : MPM Didorong Bangun Ekosistem Masyarakat

Ketua MPM PWM Jateng, Ir. Fatchur Rochman, berharap agar MPM PDM melalui Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) di daerah pernyangga Tegal memanfaatkan peluang tersebut. Sebab peluang pasar terbuka lebar, namun jumlah pembudidaya maupun populasi domba yang ada belum sebanding dengan tingginya permintaan.

“Potensi Tegal luar biasa. Kalau biasanya kita mengalam kesulitan di hilirnya, ini justru di hulunya. Pasarnya sudah ada, tapi pemasoknya masih kurang. Saya kira ini peluang yang sangat bagus. MPM PDM dan JATAM di wilayah penyangga Kabupaten Tegal bisa saling kolaborasi,”ujarnya.

Baca Juga : Lengkapi Kepengurusan, MPM PDM Cilacap Siap Realisasikan Program

Dia menegaskan, MPM PWM akan memberikan support terkait pemanfaatan peluang ini. Dalam waktu dekat, MPM PWM akan kembali melakukan pertemuan dengan MPM PDM Pekalongan Raya, sekaligus mengadakan pelatihan budidaya domba seperti yang diinginkan sejumlah peserta pertemuan.

“Kami segera mengagendakan pertemuan di UMPP (Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan) untuk menindaklanjuti hasil diskusi hari ini. Kami akan menghadirkan ahli nutrisi dan pakan ternak untuk sharing pengetahuan membuat formula pakan agar cempe cepat besar. MPM Jateng punya dewan pakar di bidang ini,” jelasnya.

Namun dia berharap nantinya peternak tidak hanya fokus pada penggemukan. “Harus ada yang breeding (pembibitan) juga. Jangan sampai nanti semua terkonsentrasi pada penggemukan. Harus ada kolaborasi agar JATAM di PDM sekitanya bisa sama-sama maju,” pesannya.

Ketua JATAM Jateng, Ir Hery Sugiartono menegaskan, peluang usaha itu harus segera dimanfatkan oleh JATAM, khususnya yang ada di daerah penyangga Kabupaten Tegal. Bahkan dia mendorong agar MPM Kabupaten Tegal bisa mengelola Rumah Potong Hewan (RPH) sendiri.

Baca Juga : Perberasan Jadi Fokus Pemberdayaan MPM Jateng

“Jadi nantinya ada standarisasi atau semacam sertifikat pemotongan domba oleh MPM. Kalau MPM bisa mengelola RPH-RPH milik pemerintah yang saat ini mangkrak, saya kira itu sangat bagus,”ujarnya.

Dia juga mendorong agar tanah-tanah milik Muhammadiyah Tegal yang saat ini belum dimanfatkan bisa dikelola secara optimal. “Tanah-tanah yang masih nganggur itu bisa ditanami rumput untuk mendukung budidaya peternakan domba yang ada di Tegal,” imbuhnya.

Sejumlah daerah juga menungkapkan potensi wilayah yang bisa menjadi dampingan MPM. Ketua MPM PDM Pemalang, Harmanto mengatakan, wilayah pesisir Pemalang memiliki potensi tambak, budidaya cengkeh serta kebun melati yang sudah mampu memenuhi kebutuhan ekspor.

Namun selama ini sering terkendala banjir rob atgau luapan air laut. “Beberapa tanah wakaf yang selama ini menjadi lahan tidur juga kami manfaatkan untuk bidudaya tanaman keras. Kebetulan kami mendapat bantuan bibit mangga, petai, kelengkeng dan pepaya,” jelasnya. (*)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
22,300SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles